KABARMASA.COM, MEDAN - PMKRI Cab. Medan Mengecam Tindakan Brutal Aparat: Mobil Brimob Tega Menabrak Massa Aksi Hingga Tewas, Demokrasi Digasak dengan Ban Kekuasaan! Bukti Polri Bukan Lagi Pengayomm.
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mengecam keras tindakan brutal aparat kepolisian, khususnya satuan Brimob, yang dengan keji menabrakkan mobil taktisnya ke arah massa aksi hingga Tewas. Tindakan tersebut bukan hanya mencederai hak konstitusional rakyat untuk menyampaikan pendapat di muka umum, tetapi juga menunjukkan wajah asli aparat yang semakin jauh dari tugasnya sebagai pelindung rakyat.
Ketua Presidium PMMRI Cab. Medan [ LEONARDUS SIMAMORA] menyampaikan Peristiwa ini adalah bukti nyata bahwa demokrasi sedang digilas dengan ban kendaraan aparat. Mobil Brimob yang seharusnya menjaga keamanan justru berubah menjadi alat Pembunuh yang merenggut nyawa para demonstran. Kami menilai tindakan ini sebagai kejahatan kemanusiaan dan bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokrasi.
PMKRI Medan menuntut dengan tegas:
1. Copot KAPOLRI
2. TANGKAP, SERET dan Adili oknum Brimob yang terlibat dalam penabrakan massa aksi.
2. Lakukan investigasi independen atas perintah dan komando yang menyebabkan tindakan brutal ini.
3. Hentikan segala bentuk pendekatan represif dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat.
Kami mengingatkan, suara rakyat tidak bisa dibungkam dengan kekerasan. Setiap upaya represif hanya akan melahirkan perlawanan yang lebih besar. Polisi harus sadar: semakin kalian menindas, semakin rakyat bersatu melawan.Ujur Leonardus simamora (ketua PMKRI)
PMKRI Cab. Medan Menegaskan bahwa konsisten untuk tetap berdiri di garis depan bersama rakyat untuk menolak segala bentuk kekerasan aparat! Demokrasi tidak boleh digilas oleh ban mobil Brimob!
No comments:
Post a Comment