Forum Diskusi Publik, Internalisasi Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di Era Digital Bersama Anggota Komisi 1 DPR-RI


Kabarmasa.com, Jakarta – Kementrian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (KOMDIGI)  bekerja sama dengan DPR RI laksanakan  agenda Forum Diskusi Publik dengan tema "Internalisasi Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di Era Digital"

Kegiatan Webinar dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, pembacaan doa dan menampilkan tari persembahan dilanjutkan dengan key not speech oleh Dr. H. Jazuli Juwaini, MA. sekaligus membuka acara webinar. Senin  (05/05/2025).

Kegiatan Webinar tersebut diadakan melalui zoom meeting yang diikuti sekitar 248 peserta.

Dalam sesi diskusi pertama yang di sampaikan oleh Dr. H. Jazuli Juwaini, MA menyampaikan tentu sebagai bangsa Indonesia harus selalu berupaya mempertahankan tentang dasar negara kita Pancasila tentang bhineka tunggal Ika, tentang konstitusi undang -undang dasar negara Indonesia tahun 1945, diera teknologi digital ini tentu orang bisa mengakses dengan bebas, ideologi apa saja, pemikiran apa saja, perilaku apa saja, kadang-kadang jika kita tidak cerdas, kita bisa saja terjebak dengan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma agama" ucapnya.

Diera teknologi digital yang bisa mengakses apa saja ini sangat dibutuhkan komitmen besar dari kita semua nya, Indonesia adalah negara demokrasi tapi demokrasi Indonesia ini berbeda dengan demokrasi yang ada di barat, demokrasi di barat itu adalah liberal apa saja boleh dilakukan, sedangkan di Indonesia demokrasi nya susah memiliki karakter sendiri, bentuk sendiri, yaitu Pancasila." Lanjutnya 

Dalam penyampaian materinya dr. H Jazuli juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pegangan tentang keyakinan ketuhanan, tentu dengan keyakinan tersebut kita tidak bisa bebas melakukan apa saja, karena semua ada norma-norma yang berlaku" ucapnya.

Dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Bapak Usman Kansong selaku praktisi komunikasi menyampaikan pentingnya internalisasi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sangat penting untuk membangun kesadaran dan komitmen masyarakat Indonesia terhadap ideologi negara dan semangat keberagaman dan persatuan." Ucapnya 

Sedangkan internalisasi merupakan proses memasukkan realitas obyektif masyarakat menjadi realitas subjektif individu, internalisasi nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah memasukkan kenyataan obyektif nilai-nilai ideologi dan semboyan bangsa itu menjadi kenyataan subjektif, yakni pengetahuan, sikap dan perilaku individu "ujarnya 

Pemateri kedua juga menyampaikan pentingnya peran orang tua, keluarga sekitar, untuk menternalisasikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sejak dini pada anak-anak," ucapnya.

Dilanjutkan oleh pemateri ketiga yaitu dr. Danang Aziz Akbarona menyampaikan untuk mengelola bangsa Indonesia dibutuhkan satu pondasi yang kokoh seperti Pancasila, Pancasila menjadi pondasi filsafat dasar menjadi identitas, dan Karakter bangsa kita."ucapnya 

Sedangkan konsep bhineka tunggal Ika yaitu kita beragam, bermacam-macam suku bangsa dan bahasa, agama, budaya, tetapi kita tetap satu,"ujarnya 

Pancasila merupakan identitas, atau jati diri kita yang membedakan kita dengan negara lainnya," tutupnya.(Tim-Red)

Share:

No comments:

Post a Comment

Youtube Kabarmasa Media



Berita Terkini

Cari Berita

Label

Recent Posts