Mahasiswa Merespon Maraknya Barang Konsumsi Tanpa Izin
Komdigi Kerja Sama dengan DPR-RI Dalam Forum Diskusi Publik dengan tema “Waspada Judi Online”
KABARMASA.COM, JAKARTA – Kementrian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (KOMDIGI) bekerja sama dengan DPR RI laksanakan agenda Forum Diskusi Publik dengan tema "Waspada Judi Online"
Kegiatan Webinar dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, pembacaan doa dan menampilkan tari persembahan dilanjutkan dengan key not speech oleh Dr. H. Jazuli Juwaini, MA. sekaligus membuka acara webinar. Kamis (08/05/2025).
Kegiatan Webinar tersebut diadakan melalui zoom meeting yang diikuti sekitar 210 peserta.
Dalam sesi diskusi pertama yang di sampaikan oleh Dr. H. Jazuli Juwaini, MA menyampaikan salah satu penyakit masyarakat yang berbahaya itu adalah judi, kenapa disebut bahaya, Karena judi ini memiliki eksistensi besar terhadap tatanan masyarakat kehidupan masyarakat, karena itu kalo dalam pendekatan agama Allah SWT menyebutnya sesungguhnya minuman keras, judi, ini adalah perbuatan syetan."ucapnya
Bahkan orang yang mengaku beriman pun bisa saja terjebak dengan penyakit masyarakat yang berbahaya ini,"lanjutnya
dr. H. Jazuli Juwaini juga menyampaikan bahwa era dulu dan sekarang sangat berbeda, "Kalo dulu, sebelum diera teknologi digital mungkin orang yang berjudi itu akan mudah ketahuan, disitu tempat judi, disini tempat judi, tapi di era teknologi digital yang sekarang ini, ini bahaya nya, orang tidak akan tahu seseorang sedang berjudi, yang hanya tau dirinya sendiri dan orang yang mengelola judinya, dan yang utama adalah Allah SWT. Sehingga orang mudah melakukan judi Online dimana saja, kapan saja."ucapnya
Beliau juga berpesan agar Bapak kadis bisa memberikan edukasi dan arahan kepada masyarakat,
"Kita punya peran untuk mengedukasi masyarakat, sudah hidup susah terjebak pula dengan judi online, karena dia merasa tergiur, makanya saya berharap masyarakat di kabupaten Serang yang pertama harus di bimbing, di edukasi, dibangun kesadarannya juga harus ada penegakan hukum di wilayah kabupaten Serang, agar ini tidak terus menjadi penyakit masyarakat." Ucapnya
Dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Bapak Gun Gun Siswadi, M.Si selaku pegiat literasi digital menyampaikan Judi online di Indonesia telah menyasar semua kalangan usia, termasuk anak-anak. Berdasarkan data Satgas Pemberantasan Judi online, pemain judi online berusia di bawah 10 tahun mencapai 2% dari total pemain saat ini.
Anak dibawah 10 tahun sebanyak 80.000 orang, anak usia 10-20 tahun 440.000 orang, usia 21-30 tahun sebanyak 520.000 orang, usia 30-50 tahun sebanyak 1.640.000 orang sedangkan di usia 50 tahun ke atas sebanyak 1.350.000 orang.
Pemateri kedua juga memberikan informasi dampak yang berakibat fatal bagi penjudi online seperti
1. Peningkatan kriminalitas yaitu: pencurian dan kekerasan
2. Masalah sosial yaitu: perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, pengangguran, judi online sering menjadi pemicu konflik dalam keluarga dan menyebabkan masalah sosial yang serius.
3. Kerugian ekonomi negara yaitu : aliran dana ilegal keluar negeri, penurunan produktivitas, fastimasi kerugian negara akibat judi online mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya,"ucapnya
Selain itu bapak Gun Gun juga memberikan nomor yang bisa dihubungi oleh masyarakat jika terdapat aduan mengenai judi online.
"Bapak ibu, era teknologi digital ini sebenarnya sangat bermanfaat jika kita menggunakannya dengan bijak, seperti halnya pengaduan konten negatif sekarang sudah mudah di akses, bapak ibu tinggal menghubungi Wa Chatbot : 0811-1001-5080
Chatbot ini khusus untuk melayani laporan terkait konten perjudian online secara cepat dan mudah."ucapnya
Dilanjutkan oleh pemateri ketiga yaitu bapak dr. H. Haerofiatna, S.Kom M.Si selaku kadis Kominfo Kab. Serang menyampaikan cara mencegah judi online dapat dilakukan dengan kesadaran diri, seperti mengenali tanda-tanda kecanduan dan faktor risiko. Jika merasa mulai kecanduan segera cari bantuan,
Selain itu mendapatkan dukungan dari keluarga juga sangat penting untuk mencegah judi online, batasi akses bermedia sosial seperti memblokir situs judi online, menghindari iklan judi online, menggunakan software pemblokir." Tutupnya(Tim/Red)
Komdigi bersama DPR-RI Melakukan Diskusi Publik, Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat
KABARMASA.COM, JAKARTA – Kementrian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (KOMDIGI) bekerja sama dengan DPR RI laksanakan agenda Forum Diskusi Publik dengan tema "Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat"
Kegiatan Webinar dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, pembacaan doa dan menampilkan tari persembahan dilanjutkan dengan key not speech oleh Dr. H. Jazuli Juwaini, MA. sekaligus membuka acara webinar. Rabu (07/05/2025).
Kegiatan Webinar tersebut diadakan melalui zoom meeting yang diikuti sekitar 210 peserta.
Dalam sesi diskusi pertama yang di sampaikan oleh Dr. H. Jazuli Juwaini, MA menyampaikan Indonesia merupakan negara yang kaya akan pangan, Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Pangan dapat berasal dari pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air. Ini juga termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman."ucapnya
Namun dengan kekayaan pangan yang melimpah ini masih saja bahan pokok pangan banyak di import dari luar negeri, garam saja padahal kita negara terpanjang ke 4 pantai nya, tapi garam saja kita masih harus import, begitu pula kedelai, beras, dan seterusnya," ujarnya
dr. H. Jazuli Juwaini juga menyampaikan bahwa beliau termasuk orang yang bangga dengan bapak presiden Prabowo yang terus menekankan mengenai pangan, "Saya sangat bangga dengan bapak Presiden kita, beliau waktu jadi menhan itu juga membuka lahan baru untuk produksi pangan agar kita bisa mandiri sendiri." "Ujarnya
Dalam penyampaian materinya dr. H Jazuli Juwaini menyayangkan bahwa berprofesi sebagai petani di Indonesia masih di anggap remeh oleh sebagian orang.
"Hal yang paling perlu harus dibangun adalah adanya image, klo orang jadi petani itu seperti orang kelas bawah di Indonesia ini, padahal jika di eropa itu petani sangat dihargai, sangat dihormati, menjadi petani sangat membanggakan di negara Eropa", ucapnya
Mari kita rubah mindset kita, jangan merasa terhina jika berprofesi sebagai petani, saya katakan saya lebih bangga dipanggil petani dari pada dipanggil pak dewan, sampai sekarang makannya dapil saya, saya selalu konsisten bagi traktor tiap tahun, bagi pompa air tiap tahun, Alhamdulillah bahkan saya bagi bibit kambing, bibit sapi, karena saya petani dan peternak, saya ingin kita ini mandiri, jangan bergantung kepada orang lain." Ucapnya
Dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu bapak Usman Kansong selaku praktisi komunikasi menyampaikan kedaulatan pangan lahir sebagai koreksi terhadap konsepsi ketahanan pangan yang dianggap gagal dalam menyelesaikan masalah pangan dan kelaparan, kedaulatan pangan sendiri adalah hak setiap bangsa dan setiap rakyat untuk memiliki kemampuan guna memproduksi pangan secara mandiri dan hak untuk menetapkan sistem pertanian, peternakan, dan perikanan, tanpa adanya subordinasi dari kekuatan pasar internasional " ucapnya
Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan indeks ketahanan pangan nasional dari 76,20 pada 2024 naik menjadi 80,72 pada 2029 sebagai bagian dari upaya memperkuat ketersediaan dan akses pangan bagi masyarakat.
Pemateri kedua juga menyampaikan bila kita bisa mencapai kedaulatan pangan, maka rakyat dapat menikmati kesejahteraan lebih baik melalui peningkatan ekonomi, kesehatan, serta sosial,"ucapnya
Dilanjutkan oleh pemateri ketiga yaitu bapak Tubagus Bahtiar Rusbana, S.T.P.M, Si.,Ph.D selaku dosen Faperta Untirta & Auditor Halal LPPOM MUI Banten Menyampaikan kedaulatan pangan dimulai dari kondisi ketahanan pangan baik dari keluarga, negara, maupun individu. Itu akan bisa kita capai ketika kemandirian kita peroleh swasembada maka kita tidak tergantung dengan komunitas maupun dengan kebijakan - kebijakan pemerintah diluar. Ketika kita mencapai kemandirian pangan bisa mengatur perusahaan pangan oleh kita sendiri maka ketahanan pangan kita insyaallah dalam kondisi baik, kemandirian pangan kita sudah tercapai pada akhirnya kita mencapai kedaulatan bangsa.
Dan dengan tercapainya kedaulatan bangsa maka diharapkan seluruh bangsa Indonesia hidup secara sehat, aktif dan produktif, secara berkelanjutan dan kita memiliki SDM yang berkualitas serta berdaya saing dan pada akhirnya Indonesia sampai di generasi emas yang kita harapkan di tahun berikutnya," tutupnya (Tim/Red)
Ketua PKC PMII Banten, Wina SetiaWati, Nyaris Jadi Korban Begal dan Pelecehan Seksual
KABARMASA.COM, TANGERANG – Ketua Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Banten, Wina SetiaWati, mengalami kejadian tragis yang nyaris merenggut keselamatannya. Insiden ini terjadi pada hari Selasa, 6 Mei 2025, sekitar pukul 23.20 WIB di Kampung Sindang Asih RT 04/03, Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.
Menurut keterangan korban, saat sedang mengendarai sepeda motor seorang diri, Wina didatangi oleh seorang laki-laki tidak dikenal yang mengendarai motor dengan nomor polisi 2382 (jenis kendaraan belum teridentifikasi lengkap). Pelaku secara tiba-tiba menodongkan sebuah alat ke arah Wina dan berupaya menjatuhkan motornya. Tidak hanya itu, pelaku juga melakukan tindakan pelecehan seksual dengan mencoba meraba bagian dada korban.
Beruntung, Wina memberikan perlawanan sengit yang membuat pelaku melarikan diri tanpa sempat melancarkan aksinya lebih jauh. Namun, kejadian ini meninggalkan trauma mendalam bagi Wina. Ia mengaku mengalami tekanan psikologis, rasa cemas berlebihan saat berkendara, serta ketakutan saat berada di ruang publik, terutama di malam hari.
“Kejadian ini bukan hanya ancaman terhadap saya pribadi, tapi juga terhadap keamanan semua perempuan di ruang publik. Saya berharap ada langkah konkret dari pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan lembaga perlindungan masyarakat,” tegas Wina.
Ia juga menyerukan kepada pemerintah setempat dan lembaga pengamanan agar memperkuat sistem keamanan di wilayah-wilayah rawan, terutama jalan yang minim penerangan. Salah satu solusi yang diajukan adalah pemasangan CCTV di titik-titik strategis dan pengadaan tim pengamanan atau patroli yang aktif berjaga, khususnya di malam hari.
PMII Banten mengecam keras aksi pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apapun. Kasus ini akan didorong untuk segera diusut tuntas, agar pelaku mendapat hukuman sesuai hukum yang berlaku.
Indonesia : The Next Asia Pacific Trade Gateway
Forum Diskusi Publik, Internalisasi Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di Era Digital Bersama Anggota Komisi 1 DPR-RI
Kabarmasa.com, Jakarta – Kementrian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (KOMDIGI) bekerja sama dengan DPR RI laksanakan agenda Forum Diskusi Publik dengan tema "Internalisasi Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di Era Digital"
Kegiatan Webinar dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, pembacaan doa dan menampilkan tari persembahan dilanjutkan dengan key not speech oleh Dr. H. Jazuli Juwaini, MA. sekaligus membuka acara webinar. Senin (05/05/2025).
Kegiatan Webinar tersebut diadakan melalui zoom meeting yang diikuti sekitar 248 peserta.
Dalam sesi diskusi pertama yang di sampaikan oleh Dr. H. Jazuli Juwaini, MA menyampaikan tentu sebagai bangsa Indonesia harus selalu berupaya mempertahankan tentang dasar negara kita Pancasila tentang bhineka tunggal Ika, tentang konstitusi undang -undang dasar negara Indonesia tahun 1945, diera teknologi digital ini tentu orang bisa mengakses dengan bebas, ideologi apa saja, pemikiran apa saja, perilaku apa saja, kadang-kadang jika kita tidak cerdas, kita bisa saja terjebak dengan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma agama" ucapnya.
Diera teknologi digital yang bisa mengakses apa saja ini sangat dibutuhkan komitmen besar dari kita semua nya, Indonesia adalah negara demokrasi tapi demokrasi Indonesia ini berbeda dengan demokrasi yang ada di barat, demokrasi di barat itu adalah liberal apa saja boleh dilakukan, sedangkan di Indonesia demokrasi nya susah memiliki karakter sendiri, bentuk sendiri, yaitu Pancasila." Lanjutnya
Dalam penyampaian materinya dr. H Jazuli juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pegangan tentang keyakinan ketuhanan, tentu dengan keyakinan tersebut kita tidak bisa bebas melakukan apa saja, karena semua ada norma-norma yang berlaku" ucapnya.
Dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Bapak Usman Kansong selaku praktisi komunikasi menyampaikan pentingnya internalisasi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sangat penting untuk membangun kesadaran dan komitmen masyarakat Indonesia terhadap ideologi negara dan semangat keberagaman dan persatuan." Ucapnya
Sedangkan internalisasi merupakan proses memasukkan realitas obyektif masyarakat menjadi realitas subjektif individu, internalisasi nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah memasukkan kenyataan obyektif nilai-nilai ideologi dan semboyan bangsa itu menjadi kenyataan subjektif, yakni pengetahuan, sikap dan perilaku individu "ujarnya
Pemateri kedua juga menyampaikan pentingnya peran orang tua, keluarga sekitar, untuk menternalisasikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sejak dini pada anak-anak," ucapnya.
Dilanjutkan oleh pemateri ketiga yaitu dr. Danang Aziz Akbarona menyampaikan untuk mengelola bangsa Indonesia dibutuhkan satu pondasi yang kokoh seperti Pancasila, Pancasila menjadi pondasi filsafat dasar menjadi identitas, dan Karakter bangsa kita."ucapnya
Sedangkan konsep bhineka tunggal Ika yaitu kita beragam, bermacam-macam suku bangsa dan bahasa, agama, budaya, tetapi kita tetap satu,"ujarnya
Pancasila merupakan identitas, atau jati diri kita yang membedakan kita dengan negara lainnya," tutupnya.(Tim-Red)
Hardiknas di Persimpangan: Reformasi Pendidikan Menuju 2045 atau Sekadar Retorika?
![]() |
Ardio Hartanto Kader PERMAHI UNTIRTA |
KABARMASA.COM, SERANG, BANTEN-Tanggal 02 Mei 2025 merupakan hari yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Hari tersebut merupakan hari dimana seluruh masyarakat Indonesia untuk memperingati hari pendidikan nasional. Adapun yang menjadi tema dalam hari pendidikan kali ini yaitu “ Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua ”. Tema tersebut seolah olah menjadi omongan belaka di tengah masyarakat Indonesia, dikarenakan secara implementasi pendidikan bermutu untuk semua masyarakat belum terlaksana secara langsung.(03/05/2025).
Menurut salah satu kader Permahi Untirta, Ardi Hartanto "Bila kita tinjau secara filisofis, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, artinya keadilan tersebut harus berlaku kepada seluruh masyarakat dalam mengakses pendidikan bermutu sesuai dengan tema yang diangkat dalam hari pendidikan saat ini. Kemudian UUD 1945 Sebagai konstitusi Negara kita pada pasal 31 UUD 1945 Menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan, dan setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar pemerintah wajib membiayainya"
Anak muda yang biasa dipanggil Ardi, menegaskan bahwa "Hal tersebut senada dengan pendapat Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Indonesia juga menekankan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab dari Negara, beliau menekankan bahwa pendidikan harus bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk dari mereka yang memiliki latar belakang ekonomi rendah agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk bermimpi besar untuk menjadi orang sukses. Akan tetapi secara fakta dilapangan justru yang bisa mengakses pendidikan hanya mereka yang memiliki latar belakang ekonomi menengah keatas. Data dari pusat Data dan Tekonogi Informasi Kemdikbudristek dalam Statistik dan Indikator Pendidikan menunjukan, jumlah siswa putus sekolah mengalami kenaikan pada tahun ajaran 2022/2023. Angka Putus Sekolah di berbagai tingkat pendidikan mencapai 76.834 orang, dengan rincian di tingkat SD mencapai 40.623 orang tingkat SMP 13.716 orang, tingkat SMA 10.091 orang, dan SMK 12.404 orang yang putus sekolah"
Hal ini tidak bisa dipungkiri dikarenakan akses untuk mencapai pendidikan berkualitas membutuhkan biaya yang cukup besar. Salah satunya dalam dunia perguruan tinggi, yang mana skema Uang Kuliah Tunggal menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat kelas bawah untuk mengakses pendidikan berkualitas.
Salah satu dari tujuan yang digaungkan oleh pemerintah Indonesia saat ini yaitu Indonesia emas 2045, dimana tepat pada 100 tahun Indonesia merdeka Indonesia menjadi Negara Nusantara berdaulat , Maju dan Berkelanjutan. Berhasil atau tidak nya Indonesia emas 2045 tentu dipengaruhi oleh generasi emas saat ini. Generasi muda yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi. Tentu untuk mencapai generasi emas tersebut dibutuhkan pendidikan yang berkualitas dan merata juga bagi mereka yang belum bisa mengakses secara adil. Dalam hal ini dibutuhkan peran pemerintah untuk memprioritaskan permasalahan pendidikan saat ini guna membentuk generasi emas 2045.
Kemudian menurutnya, "Secara Yuridis reformasi pendidikan Indonesia telah dilandasi oleh kerangka hukum yang dimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Selain itu, PP Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, dalam hal ini memperkuat komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan".
Saat ini sudah banyak terobosan baru yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, seperti Program Merdeka Belajar yang digadang-gadang sebagai terobosan besar kepada satuan pendidikan untuk mengelola proses pembelajaran sesuai kebutuhan dan karakteristik daerahnya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, selain itu adanya Program Afirmasi pendidikan dan Program Indonesia Pintar. Namun, implementasinya masih menghadapi tantangan besar terutama daerah-daerah terpencil yang memiliki kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan. Terobosan tersebut dirasa belum cukup untuk memperiapkan generasi emas 2045.
Selain itu, Dengan banyaknya persoalan dan kesenjangan permasalahan diatas penulis berharap agar pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur maupun suprastruktur dalam mengatasi fenomena permasalahan pendidikan Indonesia saat ini seperti, keterbatasannya akses pendidikan yang masih belum merata dan memadai khususnya tentang keterbatasan fasilitas dalam infrastuktur pendidikan di Indonesia. Kondisi lingkungan belajar yang tidak memadai seperti gedung sekolah ruang kelas, perpustakaan, dan sarana olahraga sangat berdampak pada kesulitan bagi siswa untuk mengakses pendidikan dengan standar yang sama.
Lebih dari itu, permasalahan yang dihadapi saat ini adalah belum optimalnya kesejahteraan tenaga pengajar yang dimana ketidakadilan dirasakan guru honorer dan guru swasta yang medapatkan gaji tidak layak dibawah Upah Minimum Regional. Guru adalah faktor kunci mutu pendidikan dan kemajuan sebuah bangsa. Bangsa yang abai terhadap guru akan sulit maju karena kualitas generasi penerus bangsa salah satunya ditentukan oleh guru.
Lanjutnya, "Polemik permasalahan pendidikan di Indonesia yang juga ada pada saat ini yaitu penerapan system kurikulum yang terus mengalami perubahan menjadi kelinci percobaan seturut kehendak politisi para pejabat. Kurikulum yang selalu berubah membuat implementasinya kurang efektif bagi guru yang belum siap justru terus menjadi persolan dan menghambat akibat pergantian kebijakan yang terlalu cepat dan tidak berkesinambungan".
Selain itu "Perlu adanya upaya yang komprehensif dari pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan secktor swasta untuk bekerja sama serta bekolaborasi dalam mengatasi persoalan-persoalan yang terus menjadi polemik pendidikan di Indonesia sehingga pendidikan berkualitas dapat diakses merata oleh semua kalangan masyarakat. Pendidikan sangat menentukan kemajuan dan mutu sebuah bangsa agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten guna membentuk generasi Indonesia Emas 2045". Pungkasnya
RAR
Dugaan Korupsi Dilakukan Oleh Mantan Kakanwil Agama Maluku / Kepala Biro Umum Sekertariat Jendral Kementrian Agama Republik Indonesia FESAL MUSAAD
Mahasiswa Gelar Demo Di Mabes Polri Tuntut Adili Aktor Intelektual Kasus Pagar Laut
HMI Komisariat Hukum UNKRIS Sukses Menggelar Rapat Anggota Komisariat Dan Melahirkan Pemimpin Baru
Alfian Andri Saputra Ketua Umum Terpilih Sukses Menggelar Pelantikan HIPMI PT Kota Bekasi Masa Bakti 2025-2028
Aliansi Mahasiswa Pemuda Negeri Assilulu Mendesak KEJAGUNG R.I Menindak Kasus Korupsi Yang Terjadi Di Wilayah Maluku Kota Ambon Negeri Assilulu
Korupsi Dengan Nilai Triliunan, Mahasiswa Desak Audit Seluruh Proyek PT. PLN
Harlah PMII yang ke 65, Winah: PMII Banten Sudah saatnya, Tak hanya tumbuh, tapi berakar dan memberi buah.
KABARMASA.COM, SERANG - Ketua PKC PMII Banten Winah Setiawati menyampaikan di Hari lahir PMII yang ke 65 pada tanggal 17 April mendatang bahwa PMII Banten Sudah Saatnnya, Tak hanya tumbuh, tapi berakar dan memberi buah.
Demikian Ketua Terpilih PKC PMII Banten Winah Setiawati menyampaikan kepada awak media, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Rabu ( 16/04/ 2025 ).
Winah juga menyampaikan PMII Bukan hanya organisasi kaderisasi saja namun ada nilai kuat didalamnya.
"Jangn sampai tidak ada pembeda antara PMII sebagai organisasi Kaderisasi dengan hanya sekedar komunitas seremonial dan kumpul-kumpul tanpa arah. PMII Punya kekuatan Nilai Islam Ahlussunnah Wal jamaah sebagai Basis kaca mata untuk persoalan rakyat," jelas Winah.
Winah melihat hari lahir PMII yang ke 65 itu bukan hanya perayaan seremonial saja, namun alarm buat kita untuk terus setia pada pendiri Organisasi.
"65 tahun PMII bukan sekadar perayaan, tapi pengingat: apakah kita masih setia pada cita-cita pendiri? Apakah kita masih berpihak pada kaum yang dilemahkan? Apakah kita masih berani berbeda, demi kebenaran?" Tegasnya.
Terahir Winah menyampaikan bahwa PMII dilahirkan untuk cakap terhadap cepatnya perubahan zaman, ia juga berharap PMII di Banten bisa menjadi pelita ditengah-tengah gelapnya arah.
"PMII Didirikan sebagai gerakan mahasiswa islam yang responsif terhadap perubahan zaman, menjadi pelita penerang di tengah gelapnya arah gerakan mahasiswa yang mulai pragmatis," tutup Winah Setiawati.
Bongkar Tuntas Wartawan Yang Bermain Proyek
KABARMASA.COM, ACEH - Di balik wajah media yang nampak aktif dan profesional, tersembunyi praktik bisnis yang menyalahgunakan profesi jurnalistik. Sekelompok individu yang dulunya dikenal sebagai wartawan, kini telah bertransformasi menjadi makelar proyek, dengan media sebagai kedok untuk mengakses dana publik dan proyek pemerintah. Mereka menganggap dirinya wartawan senior dan profesional ini bukan hanya mengelola media, tetapi juga memanfaatkan posisi mereka untuk meraup keuntungan finansial dengan cara yang jauh dari etika jurnalistik.
—
Media Semu dan Bisnis Iklan Tertutup
Di Indonesia khususnya di Aceh, fenomena ini semakin marak dengan berkembangnya media berbasis digital. Dengan hanya bermodal domain web murah dan hosting tahunan, sejumlah individu yang dahulu berkecimpung dalam dunia jurnalistik membangun perusahaan pers yang hanya ada di atas kertas. Mereka mendirikan badan hukum dan menyusun struktur redaksi fiktif, namun sebenarnya media mereka lebih mirip kantor palsu, hanya untuk numpang alamat. Terkadang, alamat redaksi mereka tercatat di pelosok pedalaman atau di rumah pribadi seseorang. Keberadaan fisik kantor mereka tidak ada, dan kegiatan mereka lebih mirip upaya untuk menciptakan kesan profesional semata. Sertifikat kompetensi yang mereka dapatkan melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tak lebih dari alat untuk menambah kredibilitas palsu, sementara di baliknya, mereka menjalankan bisnis iklan yang tak pernah terdaftar secara resmi. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan melakukan penawaran jasa pemasangan iklan kepada instansi pemerintah, dengan tagihan yang sering kali tidak sesuai dengan kenyataan.
Namun, bisnis mereka tak hanya berhenti di pemasangan iklan. Sejumlah individu ini juga terlibat dalam bisnis lain, seperti pemasangan baliho, calo pengadaan barang dan jasa, serta layanan event organizer yang tidak terdaftar. Dalam beberapa kesempatan, mereka bahkan menawarkan jasa sebagai perantara untuk memperlancar proyek-proyek pemerintah, menjadikan mereka lebih mirip makelar ketimbang jurnalis yang seharusnya mengutamakan integritas.
Seorang pejabat humas di salah satu instansi pemerintah Aceh mengungkapkan rasa frustrasinya, “Mereka sering menghubungi kami, menawarkan iklan, bahkan iklan yang tidak pernah kami minta. Kemudian mereka menekan untuk pembayaran, bahkan ketika tidak ada pengesahan atau relevansi. Ini merugikan anggaran pemerintah.”
—
Jurnalisme yang Dikorbankan untuk Keuntungan Pribadi
Bukan hanya iklan dan baliho yang menjadi sumber pendapatan mereka. Praktik bisnis lain yang melibatkan mereka termasuk pengadaan barang dan jasa, serta event organizer. Beberapa bahkan secara terang-terangan mengambil peran sebagai tenaga ahli atau konsultan kehumasan di berbagai dinas. Dengan begitu, mereka tidak hanya memanfaatkan media sebagai alat transaksi, tetapi juga memperluas jaringan mereka di dalam struktur pemerintahan.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah bagaimana mereka memanfaatkan posisi mereka di organisasi pers untuk menekan pesaing. Dalam banyak kasus, mereka yang memiliki sertifikat kompetensi dari Dewan Pers sering menggunakan status tersebut sebagai alat tawar untuk menjatuhkan media atau wartawan lain yang lebih muda. “Apa kamu sudah UKW? Media kamu sudah diverifikasi Dewan Pers?” menjadi pertanyaan umum yang dilontarkan kepada media yang lebih baru, meskipun sertifikat tersebut tidak lagi mencerminkan kualitas jurnalistik, melainkan hanya alat untuk mempertahankan kekuasaan dan akses ke anggaran.
—
Markas di Warung Kopi dan Tim Sukses yang Menyamar
Bagi mereka, kantor berita bukan lagi tempat untuk mengerjakan liputan, melainkan tempat untuk mengatur proyek dan mencari relasi politik. Di warung kopi sekitar Kuta Alam, yang berdekatan dengan berbagai dinas pemerintahan, mereka berkumpul untuk merencanakan proyek dan membahas proposal iklan. Mereka yang dulunya dikenal sebagai wartawan, kini lebih lihai dalam melobi pejabat dan memperjuangkan anggaran. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan terlibat dalam politik praktis, dengan menjadi bagian dari tim sukses calon kepala daerah. Pada Pilkada Aceh 2024, misalnya, mereka terang-terangan mendukung salah satu calon, bukan karena kedekatannya dengan isu publik, tetapi demi mengamankan anggaran dan fasilitas yang menguntungkan.
—
Menggenggam Adat, Menodai Laku
Ironisnya, beberapa dari mereka juga tercatat sebagai staf atau penasihat lembaga adat. Posisi ini memberi mereka legitimasi sosial yang kuat, meskipun mereka tidak melakukan pekerjaan yang substansial. Bahkan, beberapa dari mereka justru memanfaatkan status tersebut untuk mendapatkan anggaran melalui sumber daya adat, yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat. “Mereka datang dengan gaya elit, meminta anggaran, padahal mereka tidak melakukan pekerjaan yang layak,” ujar salah satu anggota lembaga adat yang tidak mau disebutkan namanya.
—
Mengubah Fokus: Dari Jurnalis ke Makelar Proyek
Ironisnya, meskipun mereka mengklaim dirinya sebagai wartawan/jurnalis, sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk melansir rilis pers dari humas pemerintah, TNI, dan Polri, daripada memperjuangkan nasib rakyat. Setiap hari mereka sibuk mengejar informasi untuk menyiapkan rilis pers yang disiapkan oleh instansi pemerintah atau lembaga militer, hanya untuk diterbitkan sebagai berita rutin tanpa adanya investigasi atau kedalaman. Mereka tidak lagi berfokus pada pemberitaan yang mendalam, melainkan mencari peluang untuk menegosiasikan anggaran dan iklan. Ini menjadikan peran mereka lebih mirip makelar proyek daripada jurnalis profesional yang seharusnya mengutamakan kebenaran dan kepentingan publik sesuai dengan uu pers no 40 tahun 1999 dan kode etik jurnalistik.
—
Kesimpulan: Uang Haram di Balik Profesi Suci
Jurnalisme adalah profesi yang dibangun atas dasar nurani dan keberanian untuk mengungkap fakta dan kebenaran. Namun, dalam praktik yang dilakukan oleh oknum ekosistem jurnalis ini, idealisme tersebut telah tergantikan dengan nafsu untuk mengakses uang dan kekuasaan. Mereka menukar nilai-nilai etik jurnalistik dengan peluang bisnis, menggunakan media untuk meraup keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang jauh dari transparansi dan integritas.
Dengan menggunakan kedok media dan sertifikat kompetensi sebagai senjata, mereka tidak hanya merusak kredibilitas profesi jurnalistik, tetapi juga merugikan anggaran publik. Mereka mengumpulkan uang dengan cara yang tidak sah, tetapi tanpa rasa bersalah, seakan lupa bahwa mereka sedang mengkhianati profesi yang mereka junjung tinggi.
Di atas kertas, mereka adalah wartawan/jurnalis. Namun faktanya, mereka seperti tikus tikus yang bertopengkan wartawan/jurnalis.
Ketua IWOI Aceh meminta kepada aparat penegak hukum dan dewan pers untuk segera menindak wartawan, pimpinan Redaksi dan pimpinan media yang bermain proyek, jelas ini melanggar UU Pers No 40 tahun 1999 dan kode etik jurnalistik serta bukan lagi mengarah ke profesionalisme, ini yang sangat disayangkan, kita berharap wartawan, pimpinan Redaksi dan pimpinan media melakukan sesuai dengan tupoksi yang Anda lakukan, jadilah seseorang yang profesional, bukan mengatasnamakan jurnalis/wartawan atau pimpinan media untuk mendapatkan proyek, dan ini sangat disayangkan, jangankan pimpinan media Ketua wadah pers sekalipun dilarang untuk bermain proyek, jika itu diperbolehkan bukti kan undang undangnya ke saya, saya siap berdebat dan siap membuktikan tidak ada undang undang di negara Republik indonesia yang mengatakan kalau wartawan, pimpinan Redaksi, pimpinan media, pimpinan wadah pers yang boleh bermain proyek, ini saya himbau kepada rekan rekan wartawan, wartawan pimpinan Redaksi dan pimpinan media, janganlah kita mengambil suatu keuntungan di balik pekerjaan kita lakukan pekerjaan kita sesuai dengan apa yang kita lakukan, jangan menumpang tindih, lanjut Ketua IWOI Aceh Dimas KHS AMF dengan tegas.
“kita juga berharap kepada dewan pers untuk menindak media atau wadah pers yang bermain proyek, baik yang sudah di verifikasi maupun yang belum di verifikasi, ini tidak boleh dibiarkan berlarut larut, jika masih ada oknum oknum wartawan, oknum oknum pimpinan Redaksi, oknum oknum pimpinan media, oknum oknum Ketua wadah pers, apapun itu wadah persnya segera dewan pers menindak dan mencabut surat izinnya serta mencabut sertifikat UKW nya jika memiliki sertifikat UKW, jika itu diperbolehkan, jelaskan sama saya undang undangnya, ucap Ketua IWOI Aceh.
Forum lintas pemuda peduli Maluku (FLP2M) Desak kejaksaan Tinggi Maluku & Polda Maluku periksa Dugaan korupsi puluhan rupiah di tubuh KPU kabupaten Buru tahun 2024
KABARMASA.COM, MALUKU - Komisi pemilihan umum (KPU) yang merupakan badan penyelenggara pesta demokrasi pemilihan umum, yang memiliki suplay dana hibah dari pemda kabupaten Buru kini menjadi racung bagi demokrasi sendiri di kabupaten Buru yang bertajuk Retemena barasehe itu. Pasalnya ada dugaan korupsi di Komisi Pemilihan umum (KPU) yang begitu meghebohkan publik di negeri yang bertajuk retemna bara sehe itu membuat kami yang tergabung dalam Forum Lintas
Pemuda Peduli Maluku (FLP2M) yang juga bagian dari anak Bupolo merasa terpanggil untuk melaporkan Dugaan korupsi di KPU kabupaten buru ini di kejaksaan tinggi maluku & Polda maluku, ungkapIbrahim mony.
Lanjut, Mony. mengungkapkan bebrapa dugaan korupsi di KPU kab Buru tahun 2024. itu yakni ada gaji PPS yang tidak terbayarkan cukup fantastis senilai 1.5 M, ini yang menjadi potensi dugaan korupsi di KPU kab buru, yang menjadi. pertanyaannya, kenapa tidak di bayarkan, alasannya apa padahal itu adalah pahlawan demokrasi itu loh.?, bukan hanya satu kasus ini saja ada banyak Dugaan korporasi lainnya di tubuh KPU kab Buru yang akan kami Laporkan di kejaksaan tinggi maluku & polda maluku dalam waktu dekat, serta kami akan melakukan aksi demonstasi untuk mendesak pihak terkait untuk usut tuntas kasus yang sudah diduga mencuat di publik ini.
Kami berharap Kejaksaan tinggi maluku & polda maluku untuk menyelidiki dugaan korupsi di tubuh KPU kabupaten buru yang hari ini sudah menjadi topik trending di tengah-tengah masyarakat sejagat bupolo ini. Sebagai penutup ini adalah langkah awal kami dari forum lintas pemuda peduli maluku (FLP2M) juga bagian dri anak bupolo, untuk terus mendesak pihak-pihak yang berwajib untuk turun langsung menyelidiki seluruh perangkat Komisi Pemilihan umum (KPU) Kab Buru. Atas dugaan korups di tubuh KPU tahun anggaran 2024 itu olehnya itu kami berharap sepenuhnya kejaksaan tinggi maluku & polda maluku untuk mengusut tuntas Dugaan korupsi yang sudah menjadi konsumsi publik hari ini di kab Buru secara khusus & maluku secara umum.
Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda Negeri Assilulu Gelar Aksi Di Depan POLDA Maluku Usut Tuntas Dugaan Korupsi Di Negeri Assilulu
Diduga Sering Melakukan Pungli, Bupati Diminta Evaluasi Sekdis Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman SBT
BEM Nusantara Daerah Maluku-Malut Menanggapi Isu Miring terhadap Sufmi Dasco
KABARMASA COM, MALUKU - BEM Nusantara Daerah Maluku-Malut Menanggapi Isu Miring terhadap Sufmi Dasco Ahmad Serta Memberikan Apresiasi Peran Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad atas Kontribusi Positif terhadap Bangsa dan Negara
BEM Nusantara Maluku-Malut menyesalkan atas beberapa pemberitaan yang mengaitkan Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dengan jaringan judi online (judol) di Kamboja adalah tuduhan yang tidak berdasar dan sangat tendensius.
Mengingat Tuduhan terhadap Pak Sufmi Dasco Ahmad atas keterlibatan dalam judi online tidak memiki bukti serta tuduhan itu tidak berdasar.
Dalam kesempatan ini Juga BEM Nusantara Maluku-Malut memberikan apresiasi kepada Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Mengingat, politisi Gerindra ini Banyak Memiliki peran serta punya kontribusi besar dalam mendorong pembangunan bangsa yang berpihak pada kepentingan rakyat.
Lanjut Ahmad Rifaldi Loilatu, Kordinator Nusantara BEM Nusantara Maluku-Malut menjelaskan bahwa jika Pak Sufmi Dasco Ahmad juga punya peran yang sangat besar atas keputusan pemerintah melakukan percepatan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara atau CASN baik CPNS maupun CPPPK.
Tidak Hanya itu, Pak Sufmi Dasco Ahmad adalah salah satu tokoh politisi yang banyak berkontribusi terhadap Bangsa yang dilihat dari Perannya sebagai wakil Rakyat yang dimana ketika rakyat Kesulitan dalam mendapatkan gas yang bersubsidi atau gas melon, Pak Sufmi Dasco Ahmad langsung melakukan komunikasi langsung dengan Bapak Presiden Prabowo dalam menyampaikan kesulitan rakyat karena tidak bisa beli gas melon di pengecer. Dan tidak lama kemudian menteri ESDM Mengaktifkan Kembali pengecer berjualan gas melon setalah sempat di hentikan. Tutur Ahmad Rifaldi Loilatu, Kordinator Nusantara BEM Nusantara Maluku-Malut
Lanjut, Ahmad Rifaldi Loilatu, Kordinator Nusantara BEM Nusantara Maluku-Malut Menyampaikan Bahwasanya Masih Ada Banyak Peran dari Pak Sufmi Dasco Ahmad Seperti dilihat pada pertemuan antara dua tokoh Bangsa Yaitu Pertemuan antara Ibu Megawati Soekarno Putri dan Bapak Presiden Prabowo Subianto, itu tidak terlepas dari pada gagasan Pak Sufmi Dasco Ahmad, dari pertemuan ini tidak lain dan tidak bukan untuk menyatukan tokoh-tokoh Bangsa dalam Memajukan dan Mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.
Tim Eleven Generation menjuarai Liga Angkatan Amanno Cap 2025
Kabarmasa.com, Maluku - Kabupaten Maluku Tengah -Eleven Generation berhasil menjuarai Liga Angkatan Amanno Cup 2025 setelah menang dramatis lewat adu penalti melawan Tim Roften dengan skor akhir 5-4.
Pertandingan final yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola Negeri Kulur, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku, pertandingan berlangsung sengit dan saling membalas serangan hingga harus ditentukan melalui pinalti Senin 07 April 2025.
Liga Angkatan Amanno Cup 2025 yang berlangsung selama satu minggu, sejak 31 Maret hingga 7 April 2025, merupakan turnamen sepak bola gawang besar yang diselenggarakan oleh para pemuda Negeri Kulur yang tergabung dalam Panitia Masswara X Tripel H.
Turnamen ini diikuti oleh 22 tim dari berbagai angkatan yang berasal dari Negeri Kulur. Semua tim berlaga dengan sistem gugur, menjadikan setiap pertandingan terasa penting dan penuh gengsi.
Pada pertandingan final, kedua tim bermain imbang dalam waktu normal. Kedua kubu saling serang, namun tak satu pun mampu mengonversi peluang menjadi gol. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak adu penalti.
Di babak penentu tersebut, penjaga gawang Eleven Generation tampil sebagai pahlawan dengan menggagalkan dua tendangan penalti dari Tim Roften. Kemenangan ini memastikan Eleven Generation meraih posisi juara pertama.
Atas kemenangan ini, Eleven Generation berhak membawa pulang hadiah berupa uang tunai sebesar Rp4 juta dan sebuah piala juara bergilir. Kebahagiaan pun terlihat dari seluruh anggota tim dan para pendukungnya yang memenuhi lapangan.
Fajrin Ningkeula, perwakilan dari Tim Eleven Generation, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada panitia penyelenggara atas suksesnya turnamen ini. Ia menilai turnamen ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga momen silaturahmi yang sangat berharga.
“Yang paling utama, panitia telah berhasil mengumpulkan para pemuda Negeri Kulur dari berbagai angkatan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk pulang ke kampung halaman dan ikut berpartisipasi,” ujar Fajrin.
Fajrin menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga, terlebih karena bertepatan dengan momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Ini bukan hanya soal bola, tapi juga soal kebersamaan dan persaudaraan,” katanya.
Apresiasi juga disampaikan kepada seluruh masyarakat Negeri Kulur yang telah mendukung jalannya turnamen dari awal hingga akhir.
Fajrin menjelaskan, Liga Amanno Cup sendiri merupakan agenda dua tahunan yang rutin digelar oleh para pemuda Negeri Kulur. Turnamen ini menjadi wadah bagi pemuda-pemudi untuk berkumpul dan berkontribusi dalam kegiatan positif di kampung halaman.
Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab, Tim Eleven Generation menyatakan kesiapannya untuk menjadi panitia pelaksana pada penyelenggaraan Liga Amanno Cup berikutnya. Mereka berharap dapat meneruskan semangat kebersamaan yang telah dibangun panitia tahun ini.
Ditegaskan Fajrin, turnamen ini menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi media pemersatu dan ajang pulang kampung yang dirindukan. Semangat sportivitas dan kekeluargaan menjadi nilai utama yang dirasakan oleh semua pihak yang terlibat.
Dengan berakhirnya turnamen ini, para pemuda Negeri Kulur membawa pulang bukan hanya trofi, tapi juga kenangan dan semangat untuk terus menjaga solidaritas antar angkatan dan sesama warga serta saudara di kampung halaman tutup Fajrin.(Tim/Red)
KMP Reformasi: Tuduhan Tempo terhadap Dasco Dinilai sebagai Upaya Goyang Pemerintahan Prabowo
INDONESIA EMAS UNTUK SIAPA
Sekepulangnya di kampung halaman Husni Mubaraq banyak mendengarkan keluhan dari masyarakat terkait dengan apa yang terjadi di dunia pendidikan di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam.(06/04/2025)
Sebelumnya Husni Mubaraq sangat optimis dengan tujuan Indonesia menuju Indonesia Emas Tahun 2045 yang dikatakan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dengan kebijakan diantaranya dengan memeberikan makanan bergizi kepada pelajar, siswa dan siswi serta meningkatkan kualitas pendidkan baik SDM dan Fasilitas pendukungnya di Indonesia.
Namun saat melihat kondisi yang terjadi dilapangan sangat lah miris dengan apa yang terjadi terhadap pendidikan di Kepulauan Riau terkhususnya yang berada di hinterland. contohnya di kecamatan belakang padang, di suasana lebaran Husni Mubaraq banyak mendapatkan keluhan dari orang tua Siswa dan Guru di Belakang Padang. Ucapnya
Mendengarkan keluhan dari salah satu orang tua siswa SD mengatakan bahwa anaknya sudah kelas tiga tidak bisa membaca bahkan tidak mengenal huruf dan orang tua siswa tersebut sempat mendatangi sekolah mengapa anaknya tidak bisa membaca, namun setelah sampainya di sekolah bukannya mengajar malah sibuk makan dan main Hp dan sambil makan bahkan banyak guru yang tidak hadir.
“Ia mengatakan bahwa hampir semua guru yang mengajar di pulau tidak masuk mengajar hanya datang pada hari senin, bahkan terdapat tenaga pendukung kebersihan yang mengganti jam mengajar dari tenaga pendidik tersebut. yang sangat miris bahkan banyak pelajar yang tidak menghafal lagu kebangsaan Indonesia Raya, hal ini sesuai dengan apa yang dialami anaknya mengapa sampai tidak bisa membaca? untuk itu ia berharap Walikota atau Wakil Walikota Kota Batam untuk melihat langsung kondisi sekolah yang berada di pulau granting serta mengevaluasi dinas pendidikan serta tenaga pendidik di Kota Batam, khususnya Daerah Kepulauan Riau”.
Beda halnya dengan Pendidikan dengan di SMA, guru honorer yang gaji sangat miris dan tidak pasti kapan mendapatkan uang kehormatan bahkan hanya mendapatkan janji-janji dari pemerintah provinsi periode sebelumnya, yang mana pengabdiannya di abaikan oleh pemeritah daerah.
Harus diketahui bahwa tenaga pendidik honorer juga ada yang harus dihidupi diluar jam pengabdiannya. honorer yang sudah lama mengabdi bahkan telah bebrapa kali mengikuti tes PPPK tidak lulus walau nilai melebihi ambang batas dikarenakan formasi nya tidak memenuhi, contohnya terdapat pendidik honorer 70 di mata pelajaran A akan tetapi formasi yang dibuka hanya untuk 4 orang saja dengan alasan tidak ada anggaran untuk menggajinya nanti, sementara formasi diluar pendidikan atau di dinas selain tenaga pendidik formasi ada dan honorer yang ada otomatis lulus dikarenakan formasinya di penuhi sesuai dengan kuota jumlah honorer yang ada.
Menurut Husni Mubaraq Pendidikan di Kepulauan Riau sedang tidak baik-baik saja dan ada politisasi di dunia pendidikan. apakah ini yang dikatakan oleh Presiden Prabowo Subianto banyak Raja-Raja Kecil.
Husni Mubaraq juga mengatakan jangan kan melihat indonesia emas tahun 2024, apakah kita masih bisa menuju tahun 2030 yang mana telah kita ketahui Indonesia akan (Tim/Red)
Konferensi Koordinator Cabang PMII Kepri di Gelar, Arie Rahmardani Kurniawan Resmi Nakhodai PMII Kepri 2025-2027
Disaat pembukaan Konferensi Koordinator Cabang ke-II PMII Kepri, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Provinsi Kepri siap berkolaborasi bersama PMII.
Arie Rahmardani Kurniawan, selaku Ketua PKC PMII Kepri terpilih menuturkan kesiapannya dalam membawa PMII Kepri lebih progresif kedepannya.
Forum Alumni BEM Wilayah Maluku (FABEM) Apresiasi Kinerja Kapolda Maluku Dan Pangdam XV/Pattimura
Sebagai Wujud Solidaritas dan Kepedulian Terhadap Korban Gempa Myanmar, Korem 033/WP Salurkan Bantuan
Telah diketahui bersama bahwa pada tanggal 28 Maret 2025 terjadi Gempa Bumi yang berkekuatan 7,7 SR melanda Myanmar dengan menelan korban lebih dari 2700 korban jiwa dan ribuan lainnya luka-luka, gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan parah di Mandalay dan Naypyidaw, dan banyak Infrastruktur yang hancur dan fasilitas kesehatan tidak sanggup menangani para korban.
Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian, Komandan Korem (Danrem) 033/WP Brigjen TNI Bambang Herqutanto, M.Han., menyalurkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 50.000.000,- bantuan secara Simbolis diserahkan ke Kasiter Korem 033/WP untuk dihimpun selanjutnya oleh Asisten Teritorial (Aster) Kodam I/BB.
Danrem 033/WP menegaskan bahwa bantuan ini sangat penting, mengingat situasi di Myanmar semakin memburuk akibat bencana tersebut dan bantuan ini tidak cukup hanya sekali saja tentunya akan ada tahap berikutnya bisa berupa barang, makanan dan obat-obatan.
",Saya berharap bantuan ini dapat meringankan penderitaan para korban dan membantu proses pemulihan di wilayah yang terdampak, mari kita sama-sama mendoakan dan memberikan dukungan moral agar mereka kuat dalam menghadapi cobaan ini, ujar Danrem," (Tim/Red).